16 Februari 2008

SEJARAH > Gitar

Artikel ini akan bercerita tentang sejarah yang diketahui tentang instrumen gitar sebelum tahun 1650. Disebut yang diketahui karena banyak evolusi tentang instrumen ini tidak diketahui tetapi hanya diambil dari gambar-gambar, pahatan dan lain-lainnya. Alat musik Lute dari Eropa akan menjadi awalnya. Alat musik ini dikembangkan dari alat musik Arab yang bernama Oud dan memiliki antara 12 sampai 24 senar dimana alat musik ini dimainkan dengan memetik sepasang senar untuk 1 nada (seperti Anda memainkan gitar 12-senar). Senarnya dibuat dari catgut (sheep intestine) dan fretnya dibuat dari catgut yang diikat di seputar fingerboard/neck dengan beberapa fret dari kayu atau gading yang dilekatkan pada ujung atas soundboardnya.
Fret dan soundboard memiliki ketinggian yang sama, berbeda dengan fret gitar jaman modern yang pada umumya lebih tinggi dari soundboardnya dan banyak inlay nya yang merupakan ornamen-ornamen. Bentuk instrumen ini menyerupai buah pir dan dibulatkan belakangnya seperti setengah bentuk buah melon. Bridge nya tidak memiliki saddle dan tuning head nya mirip dengan biola. Theorbo merupakan variasi dari lute dengan beberapa extra senar. Perbedaannya dengan lute adalah bahwa Theorbo memiliki senar extra seperti tersebut diatas dan tuning head yang sejajar dengan necknya, dimana tuning head untuk lute mirip dengan biola. Nada-nadanya mencakup nada bass-bariton. Arch lute merupakan instrumen yang mirip dengan lute tetapi Arch lute lebih condong ke arah melodi daripada lute. Lute biasa distem dengan nada-nada tinggi.
Jika gitar jaman sekarang distem di E, lute distem di A yang merupakan dua setengah nada lebih tinggi daripada E. Lute bisa distem dan dimainkan sama dengan gitar (finger picking atau pick). Ini dinamakan new tuning. Bisa juga pasangan senar yang ketiga dari lute distem turun setengah nada dari new tuning. Steman untuk lute juga tidak distandardisasi sebelum pertengahan tahun 1700an. Para pemain bisa menyetemnya sesuai dengan kemauan mereka. Jadi tidak harus distem di A. Lute sendiri bukan merupakan nenek moyang langsung dari gitar, tetapi merupakan satu dari pendahulunya. Yang penting disini adalah bahwa lute memberikan kontribusi besar kepada perkembangan gitar sampai kepada bentuknya yang sekarang ini. Dan di Spanyol, dimana gitar benar-benar dikembangkan, lute sering disamakan dengan moor yang menyebabkan lute tidak begitu populer. Instrumen lain yang tidak kalah kontribusinya dalam perkembangan gitar adalah instrumen Cittern.
Instrumen ini juga berbentuk menyerupai buah pir dengan bagian belakang yang rata, dengan empat atau lima pasang senar dari kawat dan dengan fretting yang permanen apakah itu diatonik seperti Appalachian Dulcimer ataupun chromatic seperti gitar modern. Tuning head sudah dipasang mirip seperti pada gitar atau mandolin. Stemannya sama dengan mandolin (in fifths) dengan fingering dan chord yang sama dan dimainkan dengan plectrum atau pick. Guitarra Moresca merupakan instrumen dengan 4 pasang senar dengan bentuk oval menyerupai telur dan fretboardnya dilapisi dengan kulit seperti pada banjo. Popularitas instrumen ini adalah pada abad ke-13. Guitarra Latina juga merupakan instrumen dengan 3 atau 4 pasang senar dengan bentuk body yang kecil menyerupai ukulele bariton dan gitar parlor. Instrumen ini cukup populer di abad ke-13. Fretboard nya dibuat dari kayu tetapi sisanya menyerupai Guitarra Moresca. Guittern merupakan instrumen dengan 5 pasang senar dan dimainkan dengan fingerpicking atau pick. Bentuknya bervariasi tetapi yang paling umum adalah seperti bentuk biola dan mempunyai bridge dan tailpiece yang bisa digerakkan untuk mengencangkan senar, walaupun kadangkala senar dikencangkan di bridge yang tanpa saddle.
Setiap pasang senar distem menurut unison tapi kadang-kadang disetem secara oktaf. Chittarra Battente adalah instrumen yang menggunakan senar kawat dan mempunyai soundboard yang sudutnya dibuat ke belakang body. Populer di tahun 1500an dan menggunakan fret permanen dari besi. Bandora merupakan variasi dari cittern dengan bagian body belakang yang rata dan berbentuk mirip dengan A-Style mandolin. Vihuela De Mano berasal dari Spanyol dan merupakan instrumen dengan enam pasang senar. Bodynya cukup besar seperti gitar klasik jaman sekarang dan mempunyai beberapa lubang suara di atasnya. Instrumen ini menggunakan fixed bridge dan kemungkinan merupakan nenek moyang langsung dari gitar 12 senar USA yang masuk ke Amerika Utara melalui Mexico, Texas dan Louisiana.
Four Course Guitar memiliki 4 pasang senar, body berbentuk gitar dan soundboard yang rata, bridge dari lute dan bagian belakang dibuat setengah melengkung tetapi tidak terlalu membentuk bulatan. Instrumen ini berukuran seperti gitar anak-anak. Five Course Guitar muncul sekitar tahun 1490 dan mirip dengan four course guitar dengan tambahan satu pasang senar bass. Instrumen ini dinamakan juga English Guitar. Baroque Guitar muncul pada awal abad ke-17. Gitar ini menggunakan senar nilon, mempunyai body yang panjang dan slim dengan bagian atas dan bawah yang sama besarnya. Tuning headnya dibuat dari kayu dan dipasang seperti pada gitar klasik. Fretnya apakah terbuat dari kayu, metal ataupun gading adalah permanen. Semua instrumen yang tersebut diatas kebanyakan mempunyai fingerboard yang sama tingginya dengan soundboardnya. Fingerboard yang dinaikkan seperti sekarang ini belum ada sampai dengan adanya Parlor Guitars. Six String Guitar gitar yang sebenarnya, belum berkembang sampai dengan tahun 1750. Parlor Guitars sangat mirip dengan Baroque Guitar dengan perkecualian bahwa tuning untuk Parlor Guitars biasanta lebih mekanikal. Kira-kira setelah 1820, bagian bawah body dibuat lebih besar dari bagian atasnya. Gitar ini mirip dengan Washburn tahun 1887. Gitar klasik modern yang kita lihat sekarang ini belum berkembang sampai tahun 1840 di Spanyol. Sejarah yang panjang tentang MusikMusik renaisans berkembang sekitar tahun 1450 sampai dengan tahun 1600an. Penentuan batas awal sulit dilakukan karena tidak terdapat perubahan besar dalam music pada abad ke – 15, selain juga bahwa music dalam perkembangannya mendapatkan ciri-ciri renaisans secara bertahap. Beberapa komponis terkenal pada zaman ini adalah Giovanni Pierluigi da Palestrina.

Musik Barok adalah music yang di gubah pada zaman Barok (Baroque), kira-kira antara tahun 1600an sampai dengan 1750an. Zaman ini berlangsung sesudah zaman renaisans. Kata Barok itu sendiri berarti mutiara yang tidak berbentuk wajar, sangat pas dengan seni dan perancangan bangunan pada masa itu. Beberapa komponis terkenal pada saat itu adalah Johann Sebastian Bach, Wolfgang Amadeus Mozart, dan satu lagi Ludwig van Beethoven. Pada zaman itu, piaono belum ditemukan, dan komposisi lagu dikarang untuk alat music hapsicord. Partitur music jaman Barok dibuat tidak ada nada untuk alat pengiring. Karya JS Bach untuk hapsicord lazimnya hanya mempunyai dua melodi atau lebih untuk tangan kanan dan kiri.Zaman Klasik dalam sejarah music berkembang pada tahun 1750 sampai dengan tahun 1820an kemudian zaman romantic dalam sejarah music berlangsung pada tahun 1815an sampai dengan 1910an. Musik terus bekembang hingga saat ini. Berbagai jenis aliran music mulai bermunculan.
Di Indonesia sendiri, perkembangan music baik itu music dari daerah atau music-musik popular tidak diketahui secara pasti perkembangannya. Perkembangan music di Indonesia tidak terlepas dari pengaruh para pedagang dari bangsa lain terutama dari Cina, Arab,India dan Portugis yang membawa masuk music-musik dari Negara mereka.Pada saat ini, jenis music di Indonesia sudah sangat beragam, mulai dari pop,rock, jazz hingga dangdut. Musik tersebut bukan berasal dari Indonesia tetapi mengadopsi music luar negeri, lalu disesuaikan dengan selera music masyarakat Indonesia.

15 Februari 2008

Budaya > Penciptaan Harry Potter

Ide tentang Harry Potter pertama kali tercetus dalam pikiran J. K. Rowling ketika menaiki kereta api dari Manchester ke London pada tahun 1990. Pada waktu itu, dia baru saja bercerai dan mengambil inisiatif untuk menjadikan Harry Potter sebagai inspirasi hidupnya. Pada tahun 1995, buku pertama berjudul Harry Potter and Philosopher's Stone (Harry Potter dan Batu Bertuah) selesai dibuat dan naskahnya dikirimkan ke beberapa agen. Agen kedua yang dicobanya, Christopher Little, menawari untuk mewakilinya dan mengirimkan naskah itu ke Bloomsbury. Setelah delapan penerbit lainnya menolak Philosopher's Stone, Bloomsbury menawarkan uang muka £3.000 untuk menerbitkannya. Buku pertama Harry Potter diterbitkan di Britania Raya oleh Bloomsbury pada Juli 1997. Di Amerika Serikat buku ini diterbitkan oleh Scholastic pada September 1998, di mana Rowling menerima $105.000 untuk hak penerbitan Amerika Serikat. Khawatir bahwa para pembaca di Amerika tidak mengerti kata "philosoper" atau tidak menganggapnya sebagai tema magis (karena "Philosoper's Stone" atau batu filsuf adalah kata dalam bidang alkimia), Scholastic bersikeras untuk mengganti nama buku itu menjadi Harry Potter and the Sorcerer's Stone untuk pasar Amerika. Selama hampir satu dasawarsa, Harry Potter telah mengalami kesuksesan besar, tidak hanya karena resensi yang positif dan strategi pemasaran penerbit Rowling, tetapi juga karena pembicaraan dari mulut ke mulut di antara para penggemarnya, terutama di antara para remaja laki-laki. Kalangan remaja laki-laki ini menjadi penting, karena selama bertahun-tahun kalangan ini semakin tidak tertarik dengan bacaan yang dianggap ketinggalan jaman ketimbang video game dan internet. Penerbit Rowling berhasil menangkap kegairahan di kalangan remaja laki-laki ini dan segera merilis keempat buku pertama berturut-turut secara cepat, sehingga kegairahan mereka tidak sempat meredup ketika Rowling bermaksud untuk istirahat menulis di antara rilis Harry Potter dan Piala Api dan Harry Potter dan Orde Phoenix, dan dengan segera terbentuklah grup pembaca yang loyal. Seri ini juga mendapatkan para penggemar dewasa, dengan diterbitkannya dua edisi untuk setiap buku Harry Potter (di Kanada dan Britania Raya, tapi tidak di Amerika Serikat). Keduanya memiliki naskah yang sama persis, tetapi dengan sampul yang berbeda, untuk masing-masing edisi anak-anak dan dewasa.

04 Februari 2008

Profil > Franz Wilhelm Junghuhn




Franz Wilhelm Junghuhn (lahir 26 Oktober 1809 di Mansfeld (Prusia, sekarang di Sachsen-Anhalt); wafat 24 April 1864 di Lembang, Jawa Barat) adalah seorang dokter dan naturalis berkebangsaan Jerman (lalu Belanda) yang terkenal karena penelitiannya tentang alam di Jawa dan Sumatera.Seusai menyelesaikan studi kedokteran di Halle dan Berlin (1827 sampai 1831, Junghuhn bekerja sebagai dokter militer di Prusia, lalu Perancis. Dalam tugas di Aljazair, ia membunuh seseorang dalam suatu duel dan divonis 10 tahun penjara.
Namun, ia malah kabur ke Perancis. Di sana ia mendaftarkan diri sebagai anggota Legiun Asing. Junghuhn lalu mendaftar sebagai dokter pada dinas kolonial Belanda tidak lama setelah menjadi anggota Legiun Asing. Ia tiba di Batavia (kini Jakarta) pada tahun 1835. Segera ia lebih tertarik untuk meneliti geografi dan alam Jawa dan Sumatera, di sela-sela kesibukannya sebagai dokter. Pada 1840 dia menjadi anggota komisi sumber daya alam (Natur-Komission) yang membuatnya lebih leluasa melakukan berbagai penelitian. Dia menulis sejumlah buku berdasarkan observasi dan penelitiannya, yang membuatnya dijuluki "Humboldt dari Jawa".Junghuhn adalah orang yang pertama kali mendeskripsikan tusam sumatera (Pinus merkusii Jungh. et de Vries) dan pengelola perkebunan kina pertama di Indonesia. Namanya diabadikan pada beberapa nama ilmiah tumbuhan Indonesia. Pada usia 55 tahun Junghuhn wafat karena sakit lever di rumahnya di Lembang, Kabupaten Bandung pada tanggal 24 April 1864 dan dimakamkan pula di sana. Sebelum meninggal ia dikabarkan meminta dokternya untuk membuka jendela sehingga ia bisa mengucapkan selamat tinggal kepada pegunungan yang ia cintai. Sampai wafatnya, Junghuhn tidak pernah menikah.




Quizes ! Seberapa Luas Wawasanmu Bagian 2